IDXChannel - PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX) melaporkan lonjakan utang usaha kepada pihak ketiga sebesar 214,11% atau mencapai total Rp64,35 miliar di semester I/2022.
Realisasi itu membengkak dari akhir 2021 senilai Rp20,48 miliar. Direktur Utama ZYRX Timothy Siddik Shu mengatakan kenaikan utang secara drastis ini disebabkan oleh adanya kenaikan biaya bahan baku.
"Utang usaha meningkat Rp43,8 miliar, dikarenakan pembelian persiapan bahan baku untuk produksi yang meningkat seiring permintaan penjualan," kata Timothy dalam keterangannya, Selasa (20/9/2022).
Berdasarkan laporan keuangan, utang bank jangka pendek ZYRX juga bertambah 92,06% mencapai Rp48,30 miliar, dari akhir 2021 sebanyak Rp25,14 miliar.
Timothy juga merinci peningkatan uang muka pelanggan pihak ketiga mencapai total Rp49,78 miliar. Angka ini melejit dari akhir 2021 sebanyak Rp59,61 juta.
"Uang muka pelanggan naik ditujukan guna memastikan permintaan penjualan sesuai dengan kontrak yang telah diterima," terangnya.
Kedua hal tersebut membuat pos liabilitas dalam neraca keuangan ZYRX membengkak 154,86% mencapai Rp197,64 miliar, dari akhir 2021 senilai Rp77,55 miliar.
Seperti diketahui, ZYRX meraup pertumbuhan laba mencapai 134,47% year on year (yoy) sebesar Rp8,11 miliar di semester I/2022. Capaian itu melejit jika dibandingkan periode sama tahun lalu senilai Rp3,46 miliar.
(DES)