Timothy juga merinci peningkatan uang muka pelanggan pihak ketiga mencapai total Rp49,78 miliar. Angka ini melejit dari akhir 2021 sebanyak Rp59,61 juta.
"Uang muka pelanggan naik ditujukan guna memastikan permintaan penjualan sesuai dengan kontrak yang telah diterima," terangnya.
Kedua hal tersebut membuat pos liabilitas dalam neraca keuangan ZYRX membengkak 154,86% mencapai Rp197,64 miliar, dari akhir 2021 senilai Rp77,55 miliar.
Seperti diketahui, ZYRX meraup pertumbuhan laba mencapai 134,47% year on year (yoy) sebesar Rp8,11 miliar di semester I/2022. Capaian itu melejit jika dibandingkan periode sama tahun lalu senilai Rp3,46 miliar.
(DES)