Adapun berdasarkan laporan keuangannya, sumber pendapatan BUMI 99,15 persen berasal dari penjualan batu bara dari pihak ketiga yakni mencapai Rp5,03 triliun.
Penjualan batu bara tersebut berasal dari segmen ekspor (Rp2,56 triliun) dan lokal (Rp2,47 triliun). Selain penjualan batu bara, pendapatan bersih emiten ini juga berasal dari penjualan emas yakni Rp35,73 miliar serta jasa pihak ketiga yaitu Rp7,25 miliar.
Di samping itu, pendapatan BUMI juga diperoleh dari beberapa emiten yang menjadi pelanggan dari perusahaan batu bara ini. Adapun terdapat tiga emiten yang memiliki transaksi lebih dari 10 persen dari total pendapatan yaitu Rwood Resources DMCC, PT PLN Persero, dan PT Jhonlin Group.
Rwood Resources DMCC menyumbang pendapatan dari pelanggan terbesar pada emiten ini. Adapun pada triwulan I-2022, pendapatan bersih BUMI dari perusahaan batu bara yang berpusat di Dubai ini mencapai Rp1,70 triliun.
Sementara PLN berkontribusi sebesar Rp1,19 triliun terhadap pendapatan bersih BUMI di triwulan pertama tahun ini. Selain itu, PT Jhonlin Group turut menyumbang pendapatan bersih BUMI sebesar Rp654,56 miliar.