sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Batalkan Rencana Paket Ekonomi, PM Inggris Pecat Menkeu Kwarteng

Market news editor Tim IDXChannel
15/10/2022 22:04 WIB
kekagetan publik juga didasarkan pada fakta bahwa Kwarteng merupakan salah satu sahabat dekat Truss, dan menjadi orang kepercayaannya di bidang perekonomian.
Batalkan Rencana Paket Ekonomi, PM Inggris Pecat Menkeu Kwarteng (foto: MNC Media)
Batalkan Rencana Paket Ekonomi, PM Inggris Pecat Menkeu Kwarteng (foto: MNC Media)

IDXChannel - Gelombang penolakan masyarakat atas rencana pemberian paket ekonomi terkait upaya pemotongan pajak di Inggris mulai memakan korban. Dengan kondisi perekonomian yang juga tengah carut-marut dan dalam tekanan, Perdana Menteri Inggris, Liz Truss, mengambil keputusan sulit dengan memecat Menteri Keuangan, Kwasi Kwarteng.

Langkah pemecatan ini cukup mengagetkan publik, mengingat Kwarteng baru saja dilantik pada 6 September 2022 lalu, atau beberapa hari usai Truss secara definitif menjabat sebagai PM Inggris yang baru. Tak hanya itu, kekagetan publik juga didasarkan pada fakta bahwa Kwarteng merupakan salah satu sahabat dekat Truss, dan menjadi orang kepercayaannya di bidang perekonomian.

"Saya harus bertindak tegas hari ini karena prioritas saya adalah memastikan stabilitas ekonomi negara kita. Saya ingin jujur, ini sulit. Tapi kita akan melewati badai ini," ujar Truss, dalam konferensi pers singkat di Downing Street, sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (15/10/2022).

Posisi Kwarteng memang menjadi sorotan sejak mengumumkan rencana anggaran mininya, untuk diterapkan sebagai langkah penyelamatan ekonomi Inggris, di bawah kepemimpinan Truss. Dalam rencana anggaran tersebut, Kwarteng berencana memangkas pajak besar-besaran, dengan mengandalkan pendanaan dari paket ekonomi yang disediakan oleh pemerintah.

Kebijakan ini langsung mendapatkan protes keras, karena dikhawatirkan bakal menambah beban utang negara, sekaligus dinilai hanya menguntungkan kelompok masyarakat menengah ke atas saja. Atas penolakan tersebut, nilai tukar poundsterling terhadap dolar AS sempat merosot tajam, sehingga menambah risiko terjadinya resesi.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement