Saat pendapatan turun, beban pokok penjualan SRSN justru membengkak 1,97% yoy menjadi Rp573,85 miliar, yang sebagian besar berasal dari biaya pemakaian bahan baku total senilai Rp34,68 miliar, dan beban pabrikasi mencapai Rp107,66 miliar.
Penurunan performa di kuartal tiga ini membuat laba per saham dasar SRSN turun menjadi Rp0,72, dari sebelumnya Rp2,51. Demikian laporan keuangan SRSN di keterbukaan informasi, Bursa Efek Indonesia, dikutip Sabtu (5/11/2022).
Neraca keuangan SRSN per September 2022 menunjukkan kenaikan aset sebanyak 2,19% menjadi Rp879,07 miliar, dari akhir 2021 di level Rp860,16 miliar.
Kewajiban pembayaran utang perseroan tumbuh 5,56% menjadi Rp265,96 miliar, sedangkan modal atau ekuitas tumbuh 0,80% di angka Rp613,11 miliar, dengan total saldo laba senilai Rp172,74 miliar.