Di antara 10 IPO teratas berdasarkan dana yang terkumpul, sembilan di antaranya berasal dari sektor konsumer dan sektor energi. IPO produk konsumer menawarkan stabilitas selama masa-masa yang tidak menentu karena basis konsumen Indonesia yang besar.
Sementara, industri energi dan sumber daya dinilai berpengaruh besar pada pasar IPO Indonesia tahun ini, meskipun terjadi penurunan jumlah pencatatan selama 2024 dibandingkan dengan periode 2023.
Meski demikian, Jasmin menyebut, seiring dengan pasar lokal yang menantikan kejelasan lebih lanjut mengenai kebijakan fiskal dan moneter di bawah pemerintahan yang baru, prospek ekonomi dan pertumbuhan domestik tetap positif.
“Optimisme itu didorong oleh infrastruktur yang dipimpin oleh pemerintah dan inisiatif transformasi digital, basis konsumen yang besar, tren demografi yang baik, serta sumber daya alam yang melimpah,” ujar Jasmin.
(Fiki Ariyanti)