IDXChannel - Sejarah saham WSKT atau kode emiten dari perusahaan PT Waskita Karya (Persero) tentu menjadi pembahasan yang sangat menarik. PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) didirikan sebagai Perusahaan dengan nama Negara Waskita Karya pada tanggal 1 Januari 1961 oleh perusahaan asing bernama "Volker Aanemings Maatschappij NV" yang dinasionalisasi oleh pemerintah.
Penerima manfaat dari kepemilikan saham Waskita Karya (Persero) Tbk adalah Pemerintah Republik Indonesia. Berdasarkan ketentuan dasar perusahaan, ruang lingkup usaha Waskita Karya bergerak di bidang industri konstruksi, industri manufaktur, jasa persewaan, jasa keagenan dan investasi.
Kemudian, agro industri, pekerjaan terintegrasi (Engineering, Procurement, and Construction/EPC), perdagangan, pengelolaan kawasan, layanan jasa peningkatan kemampuan di bidang konstruksi, teknologi informasi, serta kepariwisataan. Saat ini, kegiatan usaha yang dijalankan Waskita Karya adalah pelaksanaan konstruksi dan pekerjaan terintegrasi Enginering, Procurement and Construction (EPC).
Pada 10 Desember 2012, WSKT menerima pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan penawaran umum perdana (IPO) sebanyak-banyaknya 3.082.315.000 saham WSKT dengan harga Rp100 per saham dan dengan harga penawaran Rp380,- per saham. Saham tersebut tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 19 Desember 2012. Waskita juga memiliki anak perusahaan, Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) yang juga tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Laporan Keuangan WSKT 2022
Pada Kuartal I-2022, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) membukukan Rugi bersih mencapai Rp83,64 miliar, meningkat 1701,82% dibandingkan Rp 46,1 miliar pada kuartal I tahun 2021.
Berdasarkan laporan keuangan WSKT yang dikutip Rabu, 1 Juli 2022, total rugi besih Waskita Karya selama tiga bulan pertama tahun ini sebesar Rp2,75 triliun, saat diakuisisi sekaligus pada tahun 2021 sebesar Rp2,67 triliun, angka ini sedikit lebih tinggi dari perolehan di periode yang sama di 2021.
Dengan peningkatan pendapatan tersebut, WSKT mencatatkan beban pokok penjualan sebesar Rp2,42 triliun pada kuartal I 2022 atau naik dibandingkan Rp2,37 triliun pada kuartal I 2021. Oleh karena itu, laba kotor WSKT untuk tiga bulan pertama tahun 2022 adalah Rp329,67 miliar.
Sementara itu, WSKT mencatatkan rugi bersih sebelum pajak sebesar Rp899,8 miliar pada kuartal I 2022. Ini jauh di atas rugi sebelum pajak sebesar Rp10,56 miliar untuk periode yang sama tahun 2021. Beban pajak penghasilan (bersih) untuk kuartal I 2022 sebesar Rp67,91 miliar, dan WSKT mencatatkan kerugian total Rp966,71 miliar pada kuartal ini. (SNP)