sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

BEI Kembali Buka Kode Domisili, Analis Bedah Dampaknya bagi Investor

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
26/08/2025 14:55 WIB
Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali membuka akses data kode domisili investor per sesi mulai Senin (25/8/2025).
BEI Kembali Buka Kode Domisili, Analis Bedah Dampaknya bagi Investor. (Foto: MNC Media)
BEI Kembali Buka Kode Domisili, Analis Bedah Dampaknya bagi Investor. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali membuka akses data kode domisili investor per sesi mulai Senin (25/8/2025), memberi kesempatan pelaku pasar melihat porsi transaksi investor domestik dan asing lebih cepat.

Kebijakan ini menjadi angin segar setelah sebelumnya kode broker dan domisili sempat ditutup sejak beberapa tahun silam.

Pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai kebijakan BEI yang membuka kode domisili per sesi dapat memberi manfaat bagi investor. Menurut dia, mekanisme ini akan menjadi penanda penting bagi pelaku pasar.

“Kode domisili yang dibuka oleh BEI adalah per sesi, artinya akan ada sekali pembukaan untuk melihat seberapa besar transaksi foreign dan domestic,” ujar Michael, Selasa (26/8/2025).

Ia menambahkan, informasi tersebut bisa membantu investor membaca arah pergerakan sebelum penutupan.

“Hal ini cukup membantu investor untuk melihat pola perdagangan sebelum market tutup. Karena market yang bergerak selama ini pada jam perdagangan tidak memberikan data yang jelas sumber dananya, apakah domestic maupun foreign,” katanya.

Sedikit berbeda, Founder WH Project, William Hartanto, menilai kebijakan pembukaan kode broker ini tidak serta-merta memberi manfaat bagi investor.

“Pembukaan kode ini menurut saya kurang efektif untuk apapun tujuannya,” kata William.

Menurut dia, pembukaan data setengah jalan dan baru dimulai pada akhir sesi pertama membuat investor tidak otomatis punya waktu untuk mengeceknya. “Karena mungkin saja saat jam istirahat itu mereka sedang melakukan kegiatan lain, misalnya makan siang,” imbuh William.

William juga mengingatkan, mengetahui kode domestik, meski bisa memberi gambaran asing membeli saham tertentu, bukan berarti saham tersebut langsung bisa diikuti. “Jadinya nanti akan seperti data yang terlambat,” katanya.

Meski begitu, ia menilai ada peluang efektivitas kebijakan ini meningkat seiring waktu.

“Makanya menurut saya kurang efektif, karena biarpun kesannya seperti memberikan angin segar untuk investor, waktu pembukaan datanya tidak membantu untuk pengambilan keputusan. Tapi kemungkinan kurang efektifnya ini hanya di awal, karena investor pasti selalu adaptasi dengan kondisi pasar,” tutur William.

BEI Buka Kode Domisili

BEI resmi membuka akses data kode domisili investor yang membedakan antara investor domestik dan asing mulai Senin (25/8/2025). Namun, data tersebut hanya dapat dilihat pada akhir sesi I dan II.

Kebijakan ini diterapkan melalui penambahan frekuensi distribusi ringkasan perdagangan yang kini tersedia tidak hanya pada akhir hari (akhir sesi II), tetapi juga setelah sesi I perdagangan.

Sebelumnya, informasi ringkasan perdagangan baru dapat diakses pada penutupan bursa.

Namun, dengan kebijakan baru ini, BEI mendistribusikan delapan file tambahan, termasuk summary aktivitas transaksi berdasarkan kode domisili investor, data indeks yang tercatat, serta rekapitulasi perdagangan menurut tipe investor.

Seluruh data tetap menggunakan format yang sama sehingga tidak menimbulkan perubahan teknis bagi Anggota Bursa maupun pelanggan data.

Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menyatakan langkah ini merupakan bagian dari komitmen meningkatkan layanan informasi kepada pelaku pasar.

“Penyempurnaan distribusi data ini sejalan dengan misi BEI untuk terus meningkatkan layanan kepada pelaku pasar. Kami percaya langkah ini akan memperkuat kepercayaan investor sekaligus mendukung peningkatan likuiditas pasar,” ujar Jeffrey di Jakarta, Senin (25/8/2025).

Penyediaan data lebih cepat ini, ujarnya, diharapkan memberi gambaran komprehensif mengenai partisipasi investor domestik dan asing di tengah sesi perdagangan.

BEI menilai ketersediaan informasi tersebut dapat membantu investor dalam mengambil keputusan transaksi dengan analisis yang lebih matang.

BEI juga mendorong Anggota Bursa (AB) memanfaatkan informasi ini untuk kemudian didistribusikan lebih lanjut kepada nasabah.

Dengan demikian, investor ritel maupun institusi dapat mengakses gambaran dinamika pasar yang lebih real-time dibandingkan sebelumnya.

"BEI juga mengajak seluruh pihak untuk memanfaatkan informasi yang tersedia sebagai bahan analisis yang lebih menyeluruh dalam menyusun strategi investasi yang lebih baik dan bijak," kata dia.

Sebelumnya, BEI menutup kode broker dalam data real-time mulai 6 Desember 2021. Hal ini diikuti dengan penutupan kode domisili investor (domestic/foreign) mulai 27 Juni 2022, sebagai upaya memperlambat praktik herding behavior dan meningkatkan tata kelola pasar. (Aldo Fernando)

Halaman : 1 2 3 4 5
Advertisement
Advertisement