BEI menilai ketersediaan informasi tersebut dapat membantu investor dalam mengambil keputusan transaksi dengan analisis yang lebih matang.
BEI juga mendorong Anggota Bursa (AB) memanfaatkan informasi ini untuk kemudian didistribusikan lebih lanjut kepada nasabah.
Dengan demikian, investor ritel maupun institusi dapat mengakses gambaran dinamika pasar yang lebih real-time dibandingkan sebelumnya.
"BEI juga mengajak seluruh pihak untuk memanfaatkan informasi yang tersedia sebagai bahan analisis yang lebih menyeluruh dalam menyusun strategi investasi yang lebih baik dan bijak," kata dia.
Sebelumnya, BEI menutup kode broker dalam data real-time mulai 6 Desember 2021. Hal ini diikuti dengan penutupan kode domisili investor (domestic/foreign) mulai 27 Juni 2022, sebagai upaya memperlambat praktik herding behavior dan meningkatkan tata kelola pasar. (Aldo Fernando)