sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Berhasil Gaet 44.803 Investor, Pemesanan SR013 Tembus Rp25,66 Triliun

Market news editor Fahmi Abidin
29/09/2020 08:30 WIB
Direktorat Jennderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, mengungkapkan total volume pemesanan pembelian SR013 mencapai Rp25,66 triliun.
Berhasil Gaet 44.803 Investor, Pemesanan SR013 Tembus Rp25,66 Triliun. (Foto: Ist)
Berhasil Gaet 44.803 Investor, Pemesanan SR013 Tembus Rp25,66 Triliun. (Foto: Ist)

IDXChannel - Direktorat Jennderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, mengungkapkan pada Senin (28/9/2020), bahwa total volume pemesanan pembelian SR013 yang telah ditetapkan mencapai Rp25,66 triliun.

Capaian tersebut setelah berakhirnya masa penawaran dari tanggal 28 Agustus s.d. 23 September 2020. Sukuk Negara Ritel seri SR013 ini menggunakan akad Ijarah Asset to be Leased, dengan menggunakan Barang Milik Negara (BMN) dan Proyek APBN tahun 2020 sebagai underlying assets.

Penjualan SR013 menjangkau 44.803 investor di seluruh provinsi di Indonesia. Dalam keterangan resmi di laman website DJPPR Kemenkeu, dijelaskan terdapat beberapa catatan hasil penjualan SR013 sebagai berikut bahwa Sukuk Ritel seri SR013 berhasil meraih capaian penjualan terbesar dan investor terbanyak sepanjang penerbitan SBN Ritel Online sejak 2018.

Kemudian hasil penjualan sebesar Rp25,67 triliun melampaui target Pemerintah untuk pembiayaan di tengah ketidakpastian kondisi pasar keuangan akibat wabah virus corona yang melanda Indonesia.

SR013 juga berhasil menggaet Investor Baru sebanyak 16.234 atau 36,23% dari total investor, dengan jumlah terbesar (44,92%) berasal dari Investor Milenial. Generasi Milenial juga mendominasi jumlah investor terbanyak sebesar 16.392 orang atau 36,59%.

Dalam menyikapi kondisi pandemi, Pemerintah juga melakukan inovasi dalam melakukan kegiatan marketing antara lain virtual launching, webinar, dan IG Live dengan melakukan sinergi yang kuat antara tim Kemenkeu (melibatkan kantor vertikal di daerah dan perwakilan di luar negeri) dengan tim marketing Midis dalam memasarkan SR013 secara masif ke hampir seluruh daerah di Indonesia dan luar negeri (Abu Dhabi, Tokyo dan Australia).

Faktor positif yang berpengaruh terhadap besarnya penjualan SR013, antara lain imbalan yang masih cukup menarik meskipun lebih rendah dari kupon SR012 dan ORI017, proses pembelian mudah dan merupakan produk investasi yang aman dan likuid serta memiliki basis investor luas, banyak masyarakat yang diperkirakan memiliki dana idle karena PSBB sehingga spending menurun yang memerlukan instrumen investasi yang aman dan likuid, serta adanya SBR004 yang jatuh tempo pada tanggal 20 September 2020.

Tercatat rata-rata volume pemesanan SR013 sebesar Rp572,86 juta dengan volume pemesanan terbanyak dengan nominal di atas Rp1 miliar (59,73%). Lalu jumlah Investor Generasi Z (di bawah 19 tahun) yang berinvestasi pada SR013 sebanyak 291 investor (Rp126,14 miliar) atau rata-rata pembelian sebesar Rp433,48 juta. Jumlah investor Gen Z dalam SR013 jauh lebih tinggi dibandingkan SR012 yang hanya 88 investor.

Dari sisi profesi, tercatat pegawai swasta mendominasi jumlah investor yaitu sebanyak 14.753 investor (32,93%) dengan volume pemesanan sebesar Rp5,55 triliun (21,62%) sedangkan Profesi Wiraswasta mendominasi volume pemesanan yaitu sebesar Rp12,19 triliun (47,51%) dengan jumlah investor sebanyak 14.104 investor (31,48%).

Selain itu, wilayah Indonesia Bagian Barat (selain DKI Jakarta) masih mendominasi pemesanan dengan jumlah investor sebanyak 26.647 investor (59,48%) dan volume pemesanan sebesar Rp13,79 triliun (53,73%).

Sedangkan nominal penjualan SR013 di Wilayah Indonesia Timur meningkat 155% (Rp94,75 M) dibandingkan SR012 dengan peningkatan jumlah investor sebesar sebanyak 121 orang atau 105%.

Data lain menunjukkan bahwa jumlah Investor yang melakukan pemesanan dengan nominal Rp1-5 juta sebanyak 4.194 investor (9,36%). Investor yang melakukan pembelian >2x pada seri SBSN Retail Online sebelumnya Sejak ST002 dan SR011 sebesar 19.366 investor.

Midis dengan realisasi nominal penjualan terbesar untuk kategori bank konvensional diraih oleh PT Bank Central Asia, Tbk sebesar (Rp4,09triliun), kategori bank syariah diraih oleh Bank Syariah Mandiri sebesar (Rp436,60miliar), kategori perusahaan efek diraih oleh PT Trimegah Sekuritas Indonesia, Tbk sebesar (Rp 156,39 miliar), dan kategori Fintech diraih oleh PT Bareksa Portal Investasi sebesar (Rp 61,68 miliar).

Setelmen Sukuk Negara Ritel seri SR013 akan dilaksanakan pada 30 September 2020 dan dicatatkan di PT. Bursa Efek Indonesia pada 1 Oktober 2020. Namun demikian, perdagangan di pasar sekunder baru dapat dilakukan pada 11 Desember 2020 karena SR013 memiliki minimum holding period sampai dengan dua periode imbalan.

Sampai dengan September 2020, Pemerintah telah menerbitkan sebanyak 4 Instrumen SBN Ritel (SBR009,SR012,ORI017 dan SR013) dengan total nominal penerbitan mencapai Rp58,39 triliun.

Penerbitan Instrumen SBN Ritel tersebut merupakan bagian dari upaya Pemerintah untuk memperdalam pasar keuangan domestik serta memperluas basis investor, khususnya investor ritel. Besarnya penjualan SR013 menunjukkan bahwa di tengah kondisi pandemi yang belum ada kepastian kapan selesainya, minat investor ritel terhadap instrumen SBN masih sangat tinggi. (*)

Advertisement
Advertisement