Pelaksanaan konversi CB tersebut setara dengan sebanyak-banyaknya 50,35% dari total modal disetor penuh. Dengan dilaksanakannya konversi CB dan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan dalam IPO, maka persentase kepemilikan masyarakat akan menjadi sebesar 21,28% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan.
Perihal penggunaan dana, sebesar 18,23% akan digunakan untuk pengembangan usaha dalam bentuk belanja modal, secara rinci sebesar 84,91% akan digunakan untuk belanja modal yang berkaitan dengan renovasi tempat untuk pembukaan 15 toko baru di Jabodetabek, Makassar, Bali, Surabaya, dan Yogyakarta yang direncanakan dilakukan pada tahun 2023 dan 2024.
Serta, sebesar 15,09% akan digunakan sebagai deposit penyewaan tempat atas toko-toko baru kepada pihak ketiga.
Selanjutnya, sebesar 81,77% akan digunakan untuk pengembangan usaha dalam bentuk modal kerja yaitu pembiayaan kebutuhan operasional sehari-hari, namun tidak terbatas untuk pembelian persediaan, pembayaran gaji karyawan, periklanan, pembiayaan kegiatan operasional dan lain-lain.
Saat ini, Multitrend Indo tengah memasuki masa penawaran umum hingga 5 September 2023 mendatang. Dalam IPO ini, perseroan menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
(DES)