IDXChannel - Pandemi Covid-19 terus menggerus perekonomian sejumlah industri di dunia termasuk penerbangan, salah satunya menimpa perusahaaan dengan armada terbesar yakni Emirates Airlines yang terpaksa melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 9.000 karyawannya.
Diungkapkan Presiden Emirates Sir Tim Clark seperti dikutip dari BBC, pada Senin (13/7/2020), ini pertama kalinya perusahaan milik pemerintah Dubai melakukan pemutusan hubungan kerja. Sebelum krisis pandemi virus korona, Emirates sendiri memiliki 60.000 pekerja. Awalnya, Emirates hanya berencana memangkas sepersepuluh dari stafnya.
“Tetapi setelah menimbang keadaan perusahaan dan trafik perjalanan yang terus menurun, kita mungkin harus melepaskan sebagian karyawan lagi, hingga 15% dari total. Industri penerbangan global telah sangat terpengaruh oleh pandemi ini, dengan semua kegiatan terhenti,” ujar Sir Tim Clark.
Sebelumnya, sebanyak 700 dari 4.500 pilot maskapai diberi pemberitahuan bahwa akan ada skema cuti. Juga setidaknya 1.200 pilot lainya telah diberitahu pekerjaan mereka akan mulai dikurangi sejak krisis akibat covid-19.
Dijelaskan perusahaan, kebijakan PHK difokuskan pada mereka yang beroperasi dalam penerbangan pesawat Airbus, bukan pesawat Boeing. Selanjutnya, ribuan awak kabin juga diberi tahu bahwa mereka tidak lagi dipekerjakan ke depannya.