Kusumo menambahkan, meski dalam kondisi pandemi Covid-19, perseroan tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya. Hal ini ditopang oleh bisnis model perseroan yakni, bussiness to customer (B2C) yang secara margin atau take rate lebih tinggi, dibandingkan model bisnis customer to customer (C2C) atau open marketplace.
Selain itu, peningkatan kinerja perseroan dari tahun ke tahun juga dilakukan secara terukur. Perseroan meyakini, dalam membangun bisnis harus yang berkelanjutan atau sustainable.
“Kami juga terus mengoptimalkan biaya-biaya, sehingga persentasenya terhadap pendapatan semakin kecil,” kata dia.
Lebih lanjut Kusumo menjelaskan, Blibli memiliki strategi yang berbeda dengan perusahaan di bidang serupa. Ia menyebut, Blibli mengutamakan kepercayaan dengan mencari produk yang asli dan berkualitas, serta model bisnis omni channel baik secara offline maupun online yang terintegrasi.