IDXChannel - Menutup akhir 2021, PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPN Syariah) mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar Rp1,47 triliun. Pencapaian itu cukup tinggi dibandingkan raihan pada periode yang sama tahun sebelumnya yang hanta Rp855 miliar, atau naik sebanyak 71,35 persen.
Meski mengalami pertumbuhan, namun perseroan juga mencatat Non Performing Financing (NPF) di posisi 2,37%. Bank juga masih membukukan rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) di posisi 58 persen.
Hal ini tak lepas dari upaya perseroan dalam beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan nasabah di tengah perkembangan teknologi digital dengan membuat Mitra Tepat. Dengan aplikasi ini, Mitra Tepat membantu nasabah inklusi dalam memenuhi kebutuhan mereka untuk bertransaksi perbankan.
“Pengembangan teknologi ini tentunya sangat memperhatikan tingkat literasi digital masyarakat inklusi. Dalam hal ini bank tetap terus melakukan fungsi pendampingan sepenuh hati; memperkenalkan, mengajarkan, serta mempelajari respon mereka sebagai bagian proses penyempurnaan aplikasi sehingga tepat untuk menjadi alat dalam meningkatkan produktifitas mereka ke depannya. Jadi, semua dilakukan secara bertahap dan terus didampingi,” tutur Direktur Utama BTPN Syariah, Hadi Wibowo dalam siaran pers yang diterima tim IDX Channel, Kamis (10/2/2022).
Hal itu membuat aset perseroan bertumbuh sebanyak 13 persen (YoY) menjadi Rp18,54 triliun dari Rp16,44 triliun. Sedangkan dana pihak ketiga tumbuh 12 persen (YoY) menjadi Rp10,97 triliun dari Rp9,78 triliun. Kenaikan juga terjadi pada pembiayaan terhadap Ultramikro sebesar 10 persen, yakni Rp10,44 triliun, dibanding periode yang sama sebelumnya Rp9,52 triliun.