Kondisi ini berlangsung saat jumlah utang/kewajiban (liabilitas) perseroan lebih besar dari asetnya.
Hingga 30 Juni 2023, nilai liabilitas yang ditanggung perseroan mencapai USD1,56 miliar, alias lebih tinggi dari asetnya yang sebesar USD707,43 juta.
Pembengkakan rugi membuat SRIL menanggung defisit saldo laba senilai USD1,06 miliar atau setara Rp16,01 triliun.
(DES)