"Hal ini kemungkinan akan memperkuat keyakinan Fed bahwa disinflasi sedang berlangsung, memungkinkan penurunan suku bunga pada September, tetapi tingkat inti yang masih di atas target juga harus berbicara menentang pemotongan yang lebih besar sebesar 50 basis poin atau pemotongan dalam pertemuan yang mendatang," kata analis Barclays dalam catatan mereka, dikutip Reuters, Senin (12/8).
"Selain itu, kami memperkirakan kenaikan yang kuat sebesar 0,8 persen m/m (bulanan) pada penjualan ritel headline, menunjukkan ketahanan berkelanjutan pada mesin ekonomi, konsumen, didorong oleh fundamental pendapatan dan kekayaan yang solid,” tulis analis Barclays.
Selain penjualan ritel Juli, ada data tentang output industri dan izin mendirikan rumah, serta beberapa survei tentang manufaktur regional dan sentimen konsumen.
Pasar futures saat ini memperkirakan kemungkinan 49 persen Fed akan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin pada September, meskipun angka tersebut turun dari 100 persen minggu lalu ketika saham Jepang jatuh bebas.
Sementara, China akan mengeluarkan angka penjualan ritel dan produksi industri pada Kamis, yang diharapkan menunjukkan ekonomi yang terus berkinerja buruk, menekankan kebutuhan akan lebih banyak stimulus.