Meski begitu, pembalikan kebijakan tarif Trump ini tidak sepenuhnya membatalkan semua tarif berdasarkan negara.
Gedung Putih mengatakan bahwa bea masuk umum sebesar 10 persen terhadap hampir semua impor AS akan tetap diberlakukan. Pengumuman ini juga tidak mempengaruhi tarif terhadap mobil, baja, dan aluminium yang sudah ada.
Trump juga kembali menekan China, dengan menyatakan bahwa ia akan menaikkan tarif atas impor dari China menjadi 125 persen, naik dari 104 persen yang mulai berlaku pada hari Rabu.
Sebagai balasan, China pada hari Rabu menaikkan tarif tambahan terhadap produk-produk AS menjadi 84 persen dan memberlakukan pembatasan terhadap 18 perusahaan AS, sebagian besar di sektor pertahanan.
“Sulit membayangkan salah satu pihak akan mundur dalam beberapa hari ke depan. Namun, kami menduga bahwa pembicaraan pada akhirnya akan terjadi, meskipun penghapusan penuh atas semua tarif tambahan sejak Hari Pelantikan tampaknya tidak mungkin,” ujar kepala ekonom Amerika Utara di Capital Economics, Paul Ashworth.