Pergerakan tersebut terjadi ketika rebound saham-saham teknologi mengangkat pasar Jepang, sementara meredanya tekanan inflasi di negara tersebut melawan spekulasi bahwa Bank of Japan harus menormalkan kebijakan moneter.
Kenaikan di sektor teknologi dipimpin oleh Tokyo Electron (1,9 persen), Advantest (1,7 persen), Socionext (3,1 persen), Lasertec (2,2 persen) dan Disco Corp (1,1 persen). Indeks kelas berat lainnya juga menguat, termasuk Nintendo (3,2 persen), Fast Retailing (1,8 persen) dan Sony Group (1,3 persen).
Selain itu, data terbaru menunjukkan Indikator Indeks Harga Konsumen (CPI) bulanan di Australia meningkat sebesar 4,3 persen pada tahun ini hingga November 2023, turun dari 4,9 persen pada bulan Oktober dan di bawah perkiraan sebesar 4,4 persen.
Ini adalah penurunan inflasi tahunan selama 2 bulan berturut-turut dan laju paling lambat sejak Januari 2022, terutama disebabkan oleh kenaikan harga bahan pangan yang lebih lambat (4,6 persen vs 5,3 persen di bulan Oktober) dan transportasi (3,6 persen vs 5,9 persen), di tengah melemahnya harga bahan bakar.
Sementara, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga dibuka turun 0,5 persen pada waktu yang sama di level 7.165. Pada sesi sebelumnya, IHSG ditutup ambruk 1,14 persen ke level 7.200 pada Selasa (9/1).