Ini menjadi babak baru dinamika pasar minyak setelah mengalami turbulensi bertubi-tubi sejak tahun lalu. Dampak perang Rusia-Ukraina sempat melambungkan harga minyak.
Namun, harga minyak semakin turun di mana baru-baru ini tersengat sentimen kejatuhan bank di Amerika Serikat (AS).
Guna menstabilkan harga minyak secara lebih lanjut, Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, secara tak terduga mengumumkan akan memangkas produksi lebih dari 1 juta barel per hari hingga akhir 2023 pada Minggu (2/4).
Langkah ini dilakukan menjelang pertemuan virtual komite pemantau grup pada Senin malam, yang diharapkan secara luas untuk mengkonfirmasi tingkat produksi yang disepakati pada November.
Namun, pengamat menyarankan perlunya kehati-hatian bahwa langkah ini ini dapat membuat ekonomi rentan, yang mungkin diperparah oleh gejolak di sektor perbankan yang belum selesai.