sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bursa Saham AS Ditutup Mixed, S&P 500 Naik dan Dow Jones Turun Tipis

Market news editor Kunthi Fahmar Sandy
15/08/2025 06:19 WIB
Pada pukul 16.00 ET (20.00 GMT), Dow Jones Industrial Average turun 11 poin, atau 0,02 persen, S&P 500 naik 0,01 persen ke rekor penutupan 6.467,32.
Bursa Saham AS Ditutup Mixed, S&P 500 Naik dan Dow Jones Turun Tipis (FOTO:Dok Laman Investing)
Bursa Saham AS Ditutup Mixed, S&P 500 Naik dan Dow Jones Turun Tipis (FOTO:Dok Laman Investing)

IDXChannel - Bursa Saham AS atau Wall Stteet berakhir mixed, indeks S&P 500 mencatat rekor penutupan tiga kali berturut-turut karena lonjakan saham Intel membantu perusahaan teknologi memangkas kerugian.

Dilansir dari laman Investing Jumat (15/8/2025), pada pukul 16.00 ET (20.00 GMT), Dow Jones Industrial Average turun 11 poin, atau 0,02 persen, S&P 500 naik 0,01 persen ke rekor penutupan 6.467,32. NASDAQ Composite berakhir relatif datar.

Adapun lonjakan saham Intel membantu perusahaan teknologi memangkas kerugian. Intel Corporation (NASDAQ:INTC) melonjak lebih dari 7 persen menyusul laporan bahwa Presiden Donald Trump sedang berdiskusi dengan produsen chip tersebut tentang rencana AS untuk mengambil saham di perusahaan tersebut.

Langkah ini membantu produsen chip menutup kerugian mereka hingga akhir sesi dengan warna hijau, mengangkat sektor teknologi yang lebih luas dari posisi terendah sesi.  

Inflasi melonjak di bulan Juli, di mana data yang dirilis Kamis pagi menunjukkan bahwa harga produsen AS naik lebih cepat dari perkiraan pada bulan Juli.

Indeks harga produsen untuk permintaan akhir meningkat sebesar 0,9 persen secara bulanan di bulan Juli, meningkat setelah sebelumnya tidak berubah di bulan Juni. Dalam dua belas bulan hingga Juli, angkanya mencapai 3,3 persen, meningkat dari 2,4 persen. Para ekonom memperkirakan angka masing-masing sebesar 0,2 persen dan 2,5 persen.

"Laporan inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan sebagian besar disebabkan oleh kenaikan biaya jasa di bulan Juli, dengan biaya jasa meningkat 1,1 persen, menandai kenaikan bulanan terbesar sejak Maret 2022," kata Stifel Economics dalam sebuah catatan baru-baru ini.

Menyusul data tersebut, peluang penurunan suku bunga di bulan September sedikit menurun menjadi 90 persen dari 97 persen sehari sebelumnya.

Di tempat lain, jumlah warga Amerika yang mengajukan aplikasi baru untuk tunjangan pengangguran turun pada pekan lalu di tengah rendahnya angka PHK. Angka pengangguran turun 3.000 menjadi 224.000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 9 Agustus.

Sementara itu, di sektor korporasi, saham produsen peralatan pertanian Deere & Company (NYSE:DE) turun setelah raksasa mesin pertanian tersebut mempersempit proyeksi laba setahun penuh di tengah tantangan pasar yang berkelanjutan.

Saham Tapestry (NYSE:TPR) juga turun setelah grup fesyen tersebut merilis estimasi pendapatan untuk tahun fiskal berjalan yang mengecewakan ekspektasi Wall Street.

Birkenstock (NYSE:BIRK) menguat setelah produsen sepatu ikonis Jerman tersebut melaporkan laba yang lebih baik dari perkiraan pada kuartal ketiga fiskalnya dan mendukung prospek setahun penuhnya, meskipun ada dampak kenaikan tarif AS terhadap Uni Eropa.

 Di tempat lain, saham Cisco Systems (NASDAQ:CSCO) turun setelah grup peralatan jaringan itu mengumumkan prospek pendapatan kuartal pertama yang lebih kuat dari yang diantisipasi, tetapi mencatat beberapa dampak dari tarif AS yang luas selama tahun fiskal yang baru saja berakhir.

(kunthi fahmar sandy)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement