Menurut keterbukaan informasi, ada sebanyak 5 mata acara RUPST, salah satunya penetapan penggunaan laba bersih perseroan tahun buku 2021.
Kemudian, ada satu mata acara RUPSLB, yakni persetujuan untuk menjaminkan aset perseroan dengan jumlah lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari kekayaan bersih perseroan . Ini, jelas manajemen, sehubungan dengan fasilitas pinjaman yang diperoleh MARK dari bank dan/atau lembaga keuangan lainnya.
MARK sendiri berhasil membukukan penjualan sebesar Rp1,19 Triliun pada akhir tahun 2021. Jumlah tersebut meningkat sebesar 111% yoy jika dibandingkan dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp565,44 miliar.
Adapun MARK membukukan laba bersih sebesar Rp392,15 miliar, meningkat cukup signifikan yaitu 172% dibanding tahun 2020 yang sebesar Rp 144,19 miliar. (ADF)