Data BEI mengungkap GOTO menyumbang sebesar 76,7 poin (13,2%) terhadap IHSG sepanjang hari ini dan disusul PT Adaro Energy Tbk (ADRO) mencapai 2,2 poin (1,8%). Sedangkan saham penekan indeks datang dari saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan kontribusi – 18,3 poin terhadap IHSG (-3,2%) dan disusul saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan sumbangan – 14,3 poin (-3,5%) terhadap IHSG.
Penguatan gemilang saham GOTO hingga melewati harga penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham Rp 338 juga menjadi penahan penurunan dalam indeks LQ45. Lonjakan harga saham GOTO yang disertai dengan top volume hingga value menjadikan penurunan indeks LQ45 hanya 16,88 poin atau -1,60% sepanjang hari ini.
Analis Mandiri Sekuritas Ryan Aristo Naro, Kresna Hutabarat, dan Eimi Setiawan dalam riset yang diterbitkan kemarin memberikan pandangan positif terhadap pencapain kinerja keuangan GOTO pada kuartal I-2022. Hal ini terlihat dari kinerja seluruh segmen bisnis perseroan, seperti on demand services, e-commerce, dan fintech services.
Mandiri Sekuritas menyebutkan bahwa raihan GTV GOTO senilai Rp 139,99 triliun pada kuartal I-2022 setara dengan 22,5% dari target yang ditetapkan Mandiri Sekuritas. Sedangkan pencapaian pendapatan kotor sebanyak Rp 5,23 triliun telah merefleksikan 22,3% dari perkiraan Mandiri Sekuritas.
Mandiri Sekuritas juga memberikan pandapat positif atas keberhasilan perseroan dalam mencetak gross take rate sebesar 3,7%.