“Ekspansi gerai tetap menjadi motor utama pertumbuhan kami. Pasar daerah masih memiliki potensi besar, dan DEPO akan hadir lebih dekat dengan konsumen melalui jaringan gerai yang lebih luas dan efisien,” kata Wakil Presiden Direktur DEPO Henryanto Komala.
Di samping itu, penjualan online mencapai Rp289,74 miliar, melonjak 37,7 persen YoY dan berkontribusi 13,7 persen dari total penjualan. Pertumbuhan ini diperoleh dari:
aktivasi live commerce melalui TikTok & Tokopedia, penjualan WhatsApp dan optimalisasi laman web.
“Konsumen ritel bahan bangunan kini semakin digital. Fokus kami adalah membangun pengalaman omnichannel yang konsisten, mulai dari gerai fisik, e-commerce, hingga layanan chat commerce,” tutur Direktur DEPO Amanda Grace Kettin.
DEPO juga membukukan laba kotor Rp417,03 miliar atau tumbuh 7,2 persen dengan marjin kotor naik menjadi 19,8 persen. Hal ini menunjukan bahwa profitabilitas DEPO stabil di tengah tekanan pasar.