Sementara itu laba bersih Rp50,42 miliar atau sekitar 2,4 persen dari penjualan. Dia menuturkan, laba tercatat lebih rendah 11,2 persen akibat kondisi pasar yang lebih ketat.
Sampai dengan akhir tahun ini, marjin laba bersih diperkirakan tetap stabil. Perseroan meningkatkan marjin melalui penguatan house brand, diversifikasi pengadaan barang, rebate dan sales support yang naik 0,2 persen YoY dan pendapatan lain-lain yang naik 39 persen YoY.
“Strategi peningkatan kategori house brand terbukti memperkuat marjin kotor. Ke depan, kami akan memperluas variasi produk dan memperkuat kerja sama dengan mitra pemasok,” kata Direktur DEPO Amanda Grace Kettin.
DEPO berkomitmen untuk memperkuat fundamental operasional dan digitalisasi dan 2025–2026 merupakan fase penguatan fondasi operasional melalui pembaruan ERP dan POS (implementasi secara merata pada 2026), implementasi penuh SOP di seluruh gerai, optimalisasi pengelolaan persediaan dan peningkatan pelatihan karyawan (total 2.949 orang per September 2025).
"Penguatan sistem dan disiplin SOP adalah kunci skalabilitas bisnis ritel besar seperti DEPO," katanya. Dengan fondasi operasional yang lebih kuat, Perseroan siap menangkap peluang pertumbuhan jangka panjang.