Erwin mengatakan, inisiatif ini akan membuka jalan bagi perseroan untuk menjadi pemimpin bisnis berkelanjutan di Indonesia, dengan mengembangkan model bisnis bersama SKC-Ecovance berdasarkan hasil studi pasar bersama.
“Kami berencana untuk mengalokasikan sumber daya teknis dan pemasaran secara maksimal untuk pengembangan pasar dan mengeksplorasi peluang investasi dalam bisnis keberlanjutan,” jelas Erwin.
Proyek pengembangan material biodegradable ini merupakan salah satu upaya TPIA untuk mengimplementasikan peta jalan masa depan perseroan dalam transformasi bisnis untuk menjadi pelopor di industri kimia hijau di Indonesia.
Inisiatif ini sejalan dengan komitmen TPIA terhadap prinsip environmental, social, and governance (ESG), di mana perseroan menekankan pada penatalayanan produk dan bahan kimia sebagai salah satu pilar.
Studi juga akan dilakukan untuk menentukan kelayakan bahan biodegradable di pasar Indonesia dengan memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman perseroan dalam polimer dan plastik, dikombinasikan dengan keahlian Ecovance dalam teknologi bahan biodegradable.
Sebagai informasi, plastik biodegradable dianggap dapat menjadi alternatif karena produksinya menggunakan energi yang lebih rendah dan produknya menghasilkan lebih sedikit emisi.
Keunggulan ini sejalan dengan komitmen perseroan dalam mendukung strategi jangka panjang Indonesia untuk rendah karbon dan ketahanan iklim 2050 (Indonesia Vision 2050 LTS-LCCR).
(FAY)