Yang terpenting adalah Bank Indonesia (BI) terus berada di pasar dan menjamin ketersediaan valuta asing untuk mencukupi kebutuhan investor. Sehingga nilai tukar rupiah akan dijaga sesuai level fundamental, sehingga BI meyakini pelemahan rupiah bersifat sementara dan akan kembali menguat dalam waktu dekat. Kondisi ini bersifat temporer dan BI terus menjaga pasar domestik dengan respon bauran kebijakan yang terukur, baik dari sisi nilai tukar, manajemen likuiditas, GWM maupun suku bunga.
Oleh karena itu, Pemerintah terus melakukan pengawasan serta melakukan evaluasi kebijakan pemulihan ekonomi tujuannya agar strategi bauran yang sudah diterapkan apakah bisa berjalan sesuai dengan regulasi yang ada atau malah melenceng dari regulasi sehingga disinilah pemerintah harus bisa hadir dan menjelaskan tentang kondisi yang sebenarnya terhadap pasar sehingga pasar kembali percaya.
Dengan demikian, untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp14.430 - Rp14.480.
(NDA)