Investor global dinilai mulai meninggalkan obligasi dolar dan saham yang rentan terhadap tekanan nilai tukar, dan mengalihkan portofolio ke logam mulia serta aset digital.
"Emas kini memasuki fase bull market multi-tahun," ujar Co-Head Global Commodities Research Goldman Sachs, Daan Struyven, seperti dilansir Mining.com, Senin (1/12/2025).
Dia memperkirakan harga emas dapat mencapai USD4.900 pada akhir 2026, didorong oleh pola pembelian yang konsisten dari bank sentral. “Kami melihat tren diversifikasi cadangan ke emas akan terus berlanjut,” tambahnya.
Optimisme serupa juga datang dari institusi Wall Street lainnya. JPMorgan Chase memperkirakan harga emas dapat menembus USD5.055 pada kuartal IV-2026, sementara Morgan Stanley memproyeksikan emas berada di kisaran USD4.400 pada akhir 2025.
(DESI ANGRIANI)