"Salah satunya tentunya masih inget waktu pandemi toko-toko nggak bisa buka gitu kan. Tiba-tiba orang semua belanjanya online gitu ya. Itu semua kami rasakan lah dan kami sudah bisa menghadapi lah dengan persaingan. Buat kami, kami fokus aja di dalam, artinya bagaimana terus mendekatkan diri ke customer, mendeliver pengalaman belanja yang baik, yang jauh lebih bagus daripada yang lain," tuturnya.
Terkait rebranding dari nama lama menjadi AZKO, Gregory mengaku respons publik sejauh ini sangat positif. Ia pun optimistis kinerja AZKO akan menunjukkan capaian yang positif, mengingat masyarakat sudah semakin mengenal dan menerima identitas baru perusahaan.
"Artinya ini baik secara anecdotal atau kalau kita ngomong sama orang per orang, mayoritas customer kami itu sudah tahu bahwa kami berubah dari brand lama kami menjadi AZKO, dan ini sesuatu yang juga pastinya kita sudah validasi melalui berbagai macam riset," kata Gregory.
Dia menjelaskan, perseroan pun melakukan riset hingga mengutus lembaga riset untuk melakukan pendalaman di lapangan.
"Dan itu menunjukkan bahwa masyarakat sudah aware terhadap brand baru kami, AZKO. Dan secara penerimaan juga sangat baik dari masyarakat," tuturnya.
(kunthi fahmar sandy)
 
           
               
               
                             
                             
                                                                             
                                                                             
                                                                             
                                                                             
                                                                             
                                     
                                    