Penurunan emisi ini didukung oleh peningkatan pemanfaatan bahan bakar alternatif (Alternative Fuel & Raw Material/AFR), yang mencapai 9.401 ton atau tumbuh 41 persen dibandingkan 2023 yang sebesar 6.661 ton, serta penurunan faktor klinker total menjadi 67,2 persen dari sebelumnya 68,6 persen.
"Berkat upaya tersebut, kami berhasil meraih PROPER Hijau Tahun 2024 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia," ujar Hari.
Lebih dari sekadar pencapaian lingkungan, keberhasilan SMBR dalam menurunkan emisi karbon dan meningkatkan efisiensi energi juga membawa manfaat finansial bagi perusahaan.
Sebagai penerima fasilitas kredit sindikasi Sustainability-Linked Loan (SLL), SMBR mendapatkan insentif berupa potensi penurunan beban bunga pinjaman bank.
Dalam skema ini, pencapaian target keberlanjutan, seperti pengurangan emisi karbon dan peningkatan pemanfaatan energi alternatif, berkontribusi terhadap penurunan suku bunga kredit, sehingga membantu efisiensi biaya keuangan perusahaan.