IDXChannel - Penguatan yang terjadi atas dolar Amerika Serikat (AS) tidak sejalan dengan bursa saham di kawasan Asia. Hal ini tak lepas dari hasil laporan penghasilan pekerja di AS yang diproyeksi dapat membalikkan keadaan resesi.
Dilansir dari Reuters, Senin (8/8/2022), Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,5 persen, setelah tiga sesi naik. Nikkei Jepang bergerak datar dan KOSPI Korea Selatan turun 0,2 persen/
Sementara saham blue chips di China turun 0,1 persen.
The Federal Reserve atau the Fed diproyeksi akan menaikkan kembali suku bunga sebanyak 75 basis poin.
Selama akhir pekan, data China memperlihatkan ekspor meningkat secara tak terduga pada Juli dengan kenaikan 18 persen, sementara impor tertinggal dengan kenaikan hanya 2,3 persen.
Pada kenaikan dolar merupakan kemunduran bagi emas, walaupun telah berhasil bangkit dalam posisi terendah yang dicapai sebesar USD1.773 atau setara dengan Rp26,36 juta (Rp14.864,90 per USD).