“Kadi menurut saya, BUVA melakukan RI [rights issue] utk mengonversi bonds-nya ke saham,” kata Michael saat dihubungi IDXChannel.com, Jumat (14/2).
Dengan skema ini, ujarnya kepemilikan BUVA secara tidak langsung akan beralih kepada pemegang obligasi, yang dalam hal ini adalah Hapsoro. Namun, kata Michael, nilai pastinya belum diketahui.
Yeoh menambahkan, skema ini serupa dengan yang terjadi pada PT Darma Henwa Tbk (DEWA), di mana obligasi dalam jumlah besar dibeli oleh Grup Salim sebelum dikonversi menjadi saham.
Secara teknikal, Yeoh berpendapat, BUVA telah keluar dari fase konsolidasi panjang sejak 2020. Pola grafiknya membentuk double bottom dengan neckline support di 91, sementara target harga berada di level 150. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.