Dana yang diperoleh rencananya akan digunakan untuk mendukung pertumbuhan inorganik, termasuk kemungkinan akuisisi atau pelunasan kewajiban perusahaan. Jika transaksi yang dilakukan bersifat material atau mengandung potensi benturan kepentingan, BUVA akan mematuhi regulasi yang berlaku di pasar modal.
Detail penggunaan dana akan diinformasikan lebih lanjut dalam prospektus resmi yang akan tersedia bagi para pemegang saham.
Sebelumnya, Hapsoro membeli saham BUVA melalui PT Nusantara Utama Investama.
Nusantara Utama Investama masuk ke BUVA lewat skema penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) alias private placement.
Ikuti Jejak MINA
Sebelumnya, MINA juga akan menggelar rights issue. Perseroan akan melakukan rights issue dengan menerbitkan maksimal 3,28 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp20 per saham.
Rencananya, MINA segera menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Maret 2025 untuk meminta persetujuan pemegang saham atas aksi korprorasi tersebut.