IDXChannel - PT Adaro Minerals Tbk (ADMR) mendapatkan suspensi untuk kedua kalinya sejak IPO awal tahun ini oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Analis menilai, saham ADMR saat ini terlampau mahal.
Ini merupakan gembok kedua bagi ADMR, setelah sebelumnya BEI menghentikannya dalam rangka 'cooling down' sementara pada 13 Januari 2022, mengingat emiten milik Garibaldi 'Boy' Thohir itu sempat masuk dalam radar unusual market activity (UMA) pada 10 Januari 2022.
Semenjak mengawali debut perdananya sebagai penghuni baru bursa, sebagian besar penutupan harga ADMR berakhir di zona hijau dan hanya dua hari ditutup koreksi pada 17 - 18 Januari 2022. Setelah melalui auto rejection atas (ARA) berjilid-jilid pasca-IPO di harga Rp100 per saham, emiten pertambangan metalurgi milik Garibalid 'Boy' Thohir itu singgah di Rp1.050, alias telah melejit 950 persen dalam 15 hari bursa.
Pengamat Pasar Modal Riska Afriani mencermati penguatan beruntun merupakan gambaran yang wajar bagi emiten yang baru saja IPO. Kendati tidak semua emiten bernasib sama seperti ADMR, Riska membaca ADMR cenderung diburu investor ritel.
Riska mewaspadai aksi profit taking menyusul kenaikan yang sudah berlipat ganda tersebut, mengingat perseroan telah melaporkan penggunaan dana hasil IPO sejak 14 Januari 2022 yang lalu.