Namun, Michael mengingatkan bahwa tidak semua kenaikan harga saham dapat dikaitkan langsung dengan spekulasi masuknya emiten ke dalam indeks MSCI.
“MSCI memiliki aturan ketat terkait perhitungan free float dan likuiditas secara berkala minimal selama enam bulan,” tuturnya.
Ia juga menambahkan, justru saham-saham di luar grup konglomerasi besar berpotensi lebih tinggi untuk dilirik, berkaitan dengan likuiditas dan proporsi kepemilikan publiknya.
MSCI dijadwalkan mengumumkan hasil tinjauan periodik komposisi indeksnya pada 5 November 2025. Sementara itu, perubahan hasil peninjauan tersebut akan mulai berlaku pada 25 November 2025.
MSCI adalah penyedia indeks global yang menjadi acuan utama investor institusi dunia. Masuknya sebuah saham ke indeks MSCI penting karena bisa menarik arus dana asing, meningkatkan likuiditas, serta memengaruhi sentimen dan harga saham terkait. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.