Pemimpin Redaksi Republika, Andi Muhyiddin menjelaskan, krisis iklim bukan lagi isu abstrak, melainkan kenyataan yang sudah dihadapi masyarakat sehari-hari. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menjawab tantangan iklim. “Pemerintah tidak bisa sendiri. Dunia usaha tidak bisa sendiri. Media juga tidak bisa sendiri,” katanya.
Dia juga berpesan untuk menjadikan ESG bukan sekadar jargon, melainkan jalan hidup dan komitmen moral seluruh bangsa. “Hari ini bukan sekadar penghargaan, tetapi pengingat bahwa kita semua punya peran menjaga bumi, tempat kita berpijak,” ujarnya.
Sejalan dengan pandangan tersebut, Chief Operation Officer (COO) Astra Agro, Arief Catur Irawan menyampaikan terima kasihnya atas penghargaan yang diberikan. Dia menilai capaian ini merupakan hasil kerja sama dan keharmonisan antara perusahaan dan masyarakat lokal yang telah menjadi mitra strategis dalam mendorong pembangunan berkelanjutan.
“Kami percaya bahwa keberlanjutan adalah perjalanan yang tidak dapat ditempuh sendirian. Melalui kolaborasi dengan komunitas adat, seperti Suku Bunggu di Sulawesi Tengah, Astra Agro belajar bahwa pendidikan dan pemberdayaan adalah kunci untuk membangun masa depan yang lebih baik,” ujar Arief.
Lebih lanjut Arief menambahkan bahwa penghargaan ini menjadi pengakuan atas upaya seluruh insan Astra Agro yang berkomitmen untuk menghadirkan manfaat bagi masyarakat di sekitar wilayah operasional.