IDXChannel – Saham emiten pengelola rumah sakit Mayapada, yaitu PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) kembali menyentuh auto reject bawah (ARB) 7 persen pada penutupan Rabu (14/9).
Dilansir dari data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham SRAJ ambles hingga 6,79 persen menjadi Rp151/saham pada penutupan sore ini, Rabu (14/9).
Sementara volume saham yang diperdagangkan sebesar 9,73 juta saham dengan nilai transaksi sebesar Rp1,49 miliar.
Adapun emiten ini sebelumnya juga mengalami ARB di angka 6,36 persen pada perdagangan Selasa (13/9). Di periode tersebut, saham SRAJ anjlok menjadi Rp162/saham.
Selama seminggu belakangan, kinerja saham SRAJ terkontraksi hingga minus 13,71 persen. Sedangkan kinerjanya secara year to date (ytd) juga terjun bebas mencapai minus 51,29 persen.
Amblesnya performa saham SRAJ terjadi di tengah keuangan emiten yang sedang ‘boncos’ di semester I-2022.
Ditelisik dari laporan keuangannya pada periode tersebut, pendapatan bersih SRAJ turun hingga minus 12,35 persen secara year on year (yoy). Adapun pendapatan bersih yang diperoleh di semester I-2022 mencapai Rp900,17 miliar.
Tak hanya mengalami penurunan pendapatan, SRAJ juga membukukan rugi bersih sebesar Rp23,99 miliar di periode ini. Padahal, sebelumnya emiten yang bergerak di sektor kesehatan ini masih membukukan laba bersih hingga Rp155,17 miliar pada semester I-2021.
Merosotnya keuangan SRAJ disebabkan oleh berbagai segmen pendapatan yang mengalami penurunan di semester I-2022.
Adapun penurunan pendapatan secara signifikan terjadi di segmen pemeriksaan medis yang mencapai minus 56,28 persen menjadi Rp6,48 miliar.
Sedangkan sumber pendapatan dari segmen laboratorium juga terkontraksi hingga minus 31,33 persen di semester I-2022 menjadi Rp124,41 miliar.
Selain kedua segmen tersebut, pendapatan lain SRAJ yang mengalami penurunan yakni poliklinik (minus 13,24 persen), obat-obatan (minus 8,50 persen), dan rawat inap (minus 6,90 persen).
Sementara pendapatan dari segmen poliklinik dan obat-obatan menyumbang pendapatan bersih SRAJ di semester I-2022 masing-masing sebesar Rp133,26 miliar dan Rp259,15 miliar.
Sedangkan segmen rawat inap berkontribusi sebesar Rp324,29 miliar terhadap pendapatan bersih SRAJ.
Informasi saja, sepanjang 2021, SRAJ sukses membukukan laba Rp165,30 miliar, membalik rugi tahun sebelumnya yang sebesar Rp14,3 miliar.
Sebelum 2021, setidaknya selama periode tahun penuh 2016-2020, SRAJ selalu membukukan rugi bersih.
Periset: Melati Kristina
(ADF)