Ekonomi Digital Diprediksi Naik hingga USD146 Miliar, Ini Cara MTEL Kuasai Pasar

IDXChannel - Google bersama Temasek dan Bain & Company memprediksi pertumbuhan ekonomi digital di tanah air bakal melesat tinggi, bahkan nilainya mencapai USD146 miliar di 2025. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan proyeksi sebelumnya senilai USD124 miliar.
Hasil riset tersebut disampaikan Direktur Utama PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel), Theodorus Ardi Hartoko. Menurutnya, Google CS terus merevisi prediksi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia karena masifnya pertumbuhan digital di Tanah Air.
Khususnya, berbagai sektor industri yang melakukan digitalisasi lini bisnis sejak pandemi Covid-19 merebak dua tahun terakhir yang dipandang menjadi penggerak utama pertumbuhan tersebut.
"Google Cs terus merevisi prediksi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia di tahun 2025 dari sebelumnya USD124 miliar menjadi USD146 miliar. Begitu banyaknya sektor industri yang melakukan digitalisasi lini bisnis sejak pandemi Covid-19 merebak dua tahun terakhir menjadi penggerak utama pertumbuhan digital ekonomi," ujar Theodorus, Senin (10/1/2022).
Theodorus menyebut, dalam riset terbaru Google, Temasek, dan Bain & Company mencatatkan valuasi ekonomi digital Indonesia tumbuh 49% sepanjang 2021 menjadi USD70 miliar dari sebelumnya USD47 miliar pada 2020.
Karena itu, Mitratel sebagai perusahaan penyedia infrastruktur telekomunikasi pelat merah akan mengambil kesempatan besar untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Tanah Air. Theodorus menegaskan, pihaknya tidak akan melewatkan kesempatan tersebut.
Pria yang akrab disapa Teddy itu juga menjelaskan, tumbuh suburnya ekonomi digital suatu negara tidak lepas dari bertambahnya jumlah masyarakat digital (society) dan tersedianya infrastruktur digital yang mumpuni. Faktor itu, kata dia, merupakan basic ingredients dalam menciptakan digital ekosistem yang sehat.
"Tugas Mitratel dalam ekosistem tersebut adalah memastikan connectivity antara masyarakat dengan pelaku usaha digital bisa terlayani melalui tower kami," ungkapnya.
Berbekal pengalaman di bisnis menara telekomunikasi sejak 2008, kata Teddy, sampai akhir September 2021 lalu jumlah menara yang dikelola Mitratel ada sebanyak 28.076 unit. Uniknya, 57% atau 16.150 unit menara tersebut tersebar di luar Pulau Jawa.
"Dengan tren pertumbuhan pengguna internet yang semakin menyebar ke seluruh Indonesia keberadaan tower Mitratel di luar Pulau Jawa saya yakini bisa membantu ekspa perusahaan-perusahaan digital ke wilayah baru yang potensial. Sementara di Pulau Jawa sendiri, jumlah jaringan tower kami sejumlah 11.929 menara," katanya. (TYO)