Untuk wilayah offshore, Elnusa memiliki teknologi survei seismik, yaitu Ocean Bottom Nodes (OBN). Teknologi ini bisa menghimpun data-data seismik secara wireless dari bawah laut, mulai dari area Transition Zone hingga Shallow Water.
Dengan kapabilitas dan teknologi OBN yang dimiliki tersebut, perseroan telah menggarap Project TZ Matindok di Sulawesi Tengah pada 2018. Hingga kini, ada tujuh proyek survei seismik yang berhasil diselesaikan Elnusa menggunakan teknologi OBN.
Sementara itu, sejak 1986, panjang lintasan survei seismik 2D yang telah dilalui Elnusa mencapai 36 ribu kilometer (km), dan seismik 3D seluas 20 ribu km persegi. Sedangkan untuk area offshore, panjang lintasan seismik 2D mencapai 60.213 km, dan mencakup 21.193 km persegi untuk seismik 3D.
Jasa survei seismik Elnusa juga telah dipakai di banyak negara, mulai dari Brunei Darussalam, Malaysia, Vietnam, Myanmar, India, Sudan, hingga Aljazair.
Salah satu proyek prestisius yang pernah dikerjakan Elnusa adalah kegiatan survei seismik 2D di perairan terbuka Indonesia yang merupakan Komitmen Kerja Pasti (KKP) dari PHE Jambi Merang pada 2019-2020.