"Jika Twitter hanya menyediakan metode pengambilan sampel 100 akun, bagaimana mereka bisa dikonfirmasi sebagai akun yang nyata, kesepakatan harus dilanjutkan sesuai perjanjian awal," ujar Musk seperti dikutip dari ApNews, Minggu (7/8/2022).
“Namun, jika ternyata pengajuan SEC mereka secara material salah, maka seharusnya tidak (dilanjutkan),” tambahnya.
Musk, yang memiliki lebih dari 100 juta pengikut Twitter, menantang CEO Twitter Parag Agrawal untuk "debat publik tentang persentase bot Twitter."
Twitter menolak berkomentar. Perusahaan itu telah berulang kali mengungkapkan kepada Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (AS) bahwa kurang dari 5% akun pengguna yang berupa bot atau spam, meskipun ada peluang angka tersebut bisa lebih tinggi.
Musk melepaskan haknya untuk melakukan uji tuntas lebih lanjut ketika dia menandatangani perjanjian merger April.