Twitter telah berargumen di pengadilan bahwa Musk sengaja mencoba untuk menghentikan kesepakatan dan menggunakan pertanyaan bot sebagai alasan karena kondisi pasar telah memburuk dan akuisisi tidak lagi sesuai dengan kepentingannya.
Dalam pengajuan tuntutan di pengadilan pada Kamis lalu, Twitter membantah klaim Musk dan menggambarkan pernyataan pendiri Tesla itu sebagai cerita imajiner dan bertentangan dengan bukti dan akal sehat.
"Musk menciptakan representasi yang tidak pernah dibuat Twitter dan kemudian mencoba menggunakan, secara selektif, data rahasia ekstensif yang diberikan Twitter kepadanya untuk menyulap pelanggaran representasi yang diklaim itu," tulis pengacara perusahaan.
Sementara Musk telah mencoba untuk tetap fokus pada pengungkapan bot, tim hukum Twitter telah menggali informasi tentang sejumlah investor dan pengusaha teknologi yang terhubung dengan Musk.
Mereka dapat dipanggil oleh pengadilan dengan cara menelusuri komunikasi pribadi mereka dengan CEO Tesla itu.
(FRI)