Dia menambahkan, dalam sejarahnya aksi buyback seringkali berdampak positif terhadap pergerakan harga saham, terutama saham berkapitalisasi besar (big caps).
Hal ini pernah terjadi pada periode pandemi Covid-19, di mana emiten yang mengumumkan buyback mengalami apresiasi harga saham yang signifikan.
“Sebagai contoh kita melihat dari sisi dinamika Covid-19, ketika emiten-emiten mengumumkan buyback maupun juga mengumumkan telah melaksanakan buyback, terlihat harga saham emiten, apalagi saham-saham big caps, itu memang terlihat terapresiasi,” tutur dia.
Dengan meningkatnya aksi buyback, IHSG diharapkan dapat kembali menguat mencapai level pra-pandemi. “Sehingga tentunya memberikan katalis positif terhadap apresiasi daripada IHSG,” ujarnya.
Sedianya sejumlah emiten telah merancang skema buyback saat market sedang berada di bawah performa.