Sehingga jika program pembelian kembali saham sebanyak-banyaknya sebesar Rp10 miliar berhasil dilakukan seluruhnya, maka perkiraan opportunity loss adalah sekitar Rp225 juta untuk satu tahun.
"Pada proforma tersebut, tidak terlihat dampak yang signifikan akibat dari program pembelian kembali saham oleh Perseroan terhadap indikator keuangan Perseroan," tulis manajemen PRIM.
Adapun, Perseroan berencana untuk menyimpan saham yang telah dibeli kembali untuk dikuasai sebagai Treasury Stock dengan jangka waktu tidak lebih dari 3 tahun sejak berakhirnya pembelian kembali saham. (TIA)