IDXChannel – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana menutup tujuh BUMN. Adapun penutupan tujuh BUMN ini karena perseroan sudah lama tidak beroperasi.
Walau demikian, proses penutupan tujuh BUMN tersebut tidaklah mudah. Diketahui, restrukturisasi beberapa BUMN membutuhkan waktu sekitar 9 – 12 bulan, serta prosesnya melalui lintas kementerian atau lembaga.
BACA JUGA:
Erick Thohir Akan Bubarkan Tujuh BUMN, Ini Nama Perusahaannya
Ketujuh BUMN itu adalah PT Merpati Nusantara Airlines (Persero), PT Kertas Leces (Persero), PT Industri Gelas (Persero), PT Istaka Karya (Persero), PT Kertas Kraft Aceh (Persero), PT Industri Sandang Nusantara (Persero), dan PT Pembiayaan Armada Niaga Nasional (Persero).
Dikutip dari berbagai sumber, Sabtu (25/9/2021), berikut profil singkat tujuh BUMN yang akan ditutup Erick Thohir:
BACA JUGA:
Genjot Hadirnya Unicorn Anyar, Erick Thohir Bocorkan Strateginya
1. PT Merpati Nusantara Airlines (Persero)
PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) merupakan induk dari Merpati Nusantara Airlines, salah satu maskapai penerbangan nasional yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh pemerintah Indonesia. Maskapai ini didirikan pada 1962 dan berpusat di Jakarta.
BACA JUGA:
Banyak BUMN Seperti "Mayat Hidup", Ini Tanggapan Erick Thohir
Pada 1 Februari 2014, Merpati menangguhkan seluruh penerbangan dikarenakan masalah keuangan akibat hutang. Diketahui, Merpati membutuhkan Rp7,2 triliun untuk beroperasi kembali.
2. PT Kertas Leces (Persero)
BACA JUGA:
Erick Thohir Mengejar Target Swasembada Gula di 2025
PT Kertas Leces (Persero) terletak di Probolinggo, Jawa Timur. Adapun PT Kertas Leces merupakan pabrik kertas tertua kedua di Indonesia setelah pabrik Kertas Padalarang.
Pabrik kertas Leces sudah ada sejak zaman Hindia-Belanda. Asalnya bernama N.V Papierfabriek Letjes, berdiri pada 1939. Pabrik ini mulai beroperasi pada 1940, dengan menghasilkan kertas 10 ton per hari.
BACA JUGA:
Erick Thohir Ingin Jadikan Anak Usaha Pegadaian Jadi Bank Emas
3. PT Industri Gelas (Persero)
PT Industri Gelas atau PT IGLAS (Persero) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan kemasan gelas, khususnya botol. Perusahaan ini didirikan pada 29 Oktober 1956 dan beroperasi pertama kali pada 1959.
BACA JUGA:
Multipolar (MLPL) Investasi ke Radio Milik Erick Thohir
PT Industri Gelas mampu memproduksi berbagai jenis botol dengan total kapasitas 340 ton per hari atau 78.205 ton per tahun untuk memenuhi kebutuhan industri bir, minuman ringan, farmasi, makanan, dan kosmetika.
4. PT Istaka Karya (Persero)
PT Istaka Karya (Persero) adalah BUMN yang bergerak di bidang konstruksi. Perusahaan ini sebelumnya bernama PT ICCI (Indonesian Consortium of Construction Industries) dan merupakan suatu konsorsium yang beranggotakan 18 perusahaan konstruksi Indonesia.
5. PT Kertas Kraft Aceh (Persero)
PT Kertas Kraft Aceh (Persero) mulai beroperasi pada 1983 di Lhokseumawe, Aceh Utara. Adapun tujuan awal KAA didirikan dalam rangka swasembada kertas kantong semen.
Produsen pembungkus semen dari Aceh ini terpaksa berhenti beroperasi sejak 2007 karena kesulitan mendapat bahan baku dan gas.
6. PT Industri Sandang Nusantara (Persero)
PT Industri Sandang Nusantara (Persero) merupakan perusahaan tekstil milik pemerintah Indonesia yang berkantor pusat di Bekasi, Jawa Barat. Perusahaan BUMN ini didirikan pada 1999 dalam swasembada kebutuhan pangan yang dicanangkan pada 1961.
PT Industri Sandang Nusantara memproduksi benang tenun, karung, dan karung plastik yang diproduksi oleh 7 baril pemintalan, 1 baril terpadu pemintalan dan pentenunan, serta satu pabrik karung plastik.
7. PT Pembiayaan Armada Niaga Nasional (Persero)
PT Pembiayaan Armada Niaga Nasional (Persero) atau PT PANN merupakan BUMN yang bergerak di bidang pembiayaan kapal. Perusahaan ini didirikan pada 1974.
Selain bergerak di bidang pembiayaan kapal, BUMN ini juga bergerak di bidang telekomunikasi dan navigasi maritim serta jasa pelayaran untuk usaha jasa sektor maritim. (NDA)