"Dengan kelipatan EV/EBITDAR saat ini sebesar 1,3x. Angka ini jauh di bawah maskapai sejenis di kawasan dengan layanan lengkap seperti Singapore Airlines yang saat ini beroperasi mendekati 2,5x EV/EBITDAR," pungkas ISfhan.
Sementara, Analis Kiwoom Sekuritas, Vicky Rosalinda, mengatakan bahwa Garuda Indonesia telah on the track dalam meraih profitabilitas. Pada 2024, keuntungan Garuda diprediksi USD580 juta tahun ini.
"Pendapatan diperkirakan ikut naik hingga 40 persen menjadi USD4,2 miliar. Kami merekomendasikan pemodal untuk untuk wait and see saham Garuda," ujar Vicky.
Di sisi lain, Vicky juga menegaskan bahwa momentum lebaran diharapkan mampu meningkatkan pendapatan Garuda. Hal ini juga dimanfaatkan perseroan dengan menyiapkan kursi tambahan dan juga diskon selama libur lebaran.
"Perseroan juga mencatakan perbaikan operasional bisa membantu menghasilkan keuntungan, meski dinilai tidak signifikan," tutur Vicky.
Vicky memperkirakan Garuda bakal memaksilmalkan semua potensinya untuk memacu pendapatan tahun ini.