Sejumlah emiten properti lain juga dikabarkan ikut merosot seperti Guangzhou R&F Properties Co Ltd turun 7%, dan Sunac China Holdings serta Country Garden masing-masing turun 4%.
Beberapa hari yang lalu para pemegang surat utang Evergrande sempat dirundung kecemasan lantaran batas waktu pembayaran bunga obligasi kedua telah berlalu tanpa kejelasan pembayaran.
Kabar ini sempat mengguncang pasar, khususnya China dan Hong Kong. Adapun hal ini turut memberi efek psikologis di seluruh dunia. Kekhawatiran sempat mereda setelah bank sentral China berjanji akan menyelesaikan masalah ini demi melindungi para investor dan pembeli properti.
Sepanjang tahun ini, saham Evergrande telah anjlok 80%, sedangkan unit propertinya telah merosot 43% di saat perusahaan berupaya mengumpulkan dana untuk membayar para investor. (TYO)