“Minggu terburuk bagi minyak mentah sejak Maret mulai menarik pembeli mengingat pasar minyak masih akan tetap ketat dalam jangka pendek,” kata Moya.
Semua perhatian pasar pada hari Jumat akan tertuju pada laporan pekerjaan bulanan AS untuk mengetahui tanda-tanda seberapa kuat perekonomian salah satu negara konsumen minyak terbesar ini.
“Data non-farm payroll malam ini, CPI AS, dan data ekonomi China minggu depan akan menjadi kunci untuk melihat pergerakan minyak. Kekuatan ekonomi dapat menjadi tanda positif jangka pendek untuk prospek permintaan,” imbuh Moya.
Pecahnya Gelembung Bullish
Harga minyak mentah kini telah kembali merosot ke bawah USD90 per barel. Penurunan harga minyak ini dipicu Energy Information Administration (EIA) yang melaporkan penurunan rata-rata permintaan bensin AS.
Selama empat minggu, permintaan energi di negeri Paman Sam turun menjadi 8,3 juta barel per hari pada minggu lalu dan merupakan level terendah sepanjang tahun ini sejak 1998.