Dalam kasus Grab, intensitas emisi dari layanan mobilitas dan pengiriman perusahaan sebenarnya masing-masing menurun sebesar 2,1 persen dan 8,2 persen.
Di samping itu, Grab juga sempat mengatakan adanya “kesalahan formulasi” dalam penghitungan emisi Scope 3 mengakibatkan total emisi pada 2022 menjadi 64 persen lebih tinggi dibandingkan angka yang dikoreksi pada tahun tersebut.
Di lain pihak, GOTO yang mengoperasikan aplikasi Gojek di lima wilayah Asia Tenggara mencatatkan penurunan jejak emisi dalam operasionalnya dari 976.953 tCO2e pada 2022 menjadi 872.632 tCO2e pada 2023.
Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh peningkatan rute dan efisiensi operasional untuk Tokopedia yang merupakan platform e-commerce andalan GOTO.
GOTO juga mengalami penurunan besar dalam emisi barang dan jasa yang dibeli, sebesar 12 persen dan emisi dari barang modal yang turun sebesar 64 persen.