Perseroan melaporkan besaran tersebut merupakan 90% dari total beban penjualan perseroan. Di sisi lain, GGRM mampu membukukan pendapatan sebesar Rp61,67 triliun atau tumbuh 1,82% yoy, sehingga mampu meraup laba bruto senilai Rp5,13 triliun, dengan laba bersih mencapai Rp956,14 miliar.
Heru menilai lonjakan cukai tiap tahun membuat perusahaan memutar otak agar tidak terlalu berdampak terhadap produk sekaligus tetap bisa bersaing dengan kompetitor.
"Kenaikan cukai itu buat kita bukan hal yang baru karena sudah selamanya terjadi tiap tahun, atau ada suatu pengecualian di tahun 2019 tidak naik, tapi kita tidak pernah berharap cukai itu tidak naik, karena pasti naik," tandasnya. (NIA)