“WIFI mencatat laporan keuangan terbaru di kuartal III-2025 dengan penurunan laba yang cukup dalam, dari kuartal sebelumnya Rp145 miliar ke Rp32 miliar,” ujar Michael, Senin (15/12/2025).
Meski demikian, ia menilai pelemahan laba tersebut masih tergolong wajar dan bukan disebabkan oleh tergerusnya pangsa pasar perusahaan.
“Sebenarnya hal ini lumrah karena penurunan ini bukan dikarenakan tergerusnya market share, tapi lebih ke capex yang masih merupakan bagian dari ekspansi strategi perusahaan,” kata dia.
Dari sudut pandang investor, Michael menilai prospek WIFI masih menarik jika dikaitkan dengan target ekspansi yang dicanangkan manajemen.
“Sebagai investor, dengan melihat target perusahaan yaitu 1 juta homepass per bulan, maka WIFI masih memiliki prospek yang menarik,” tutur Michael.