"Meningkatnya beban bunga yang tercermin dalam Laporan Laba-Rugi Kuartall-III 2025 memang menekan laba bersih kami dalam jangka pendek," kata Shannedy melalui keterangan tertulis kepada IDX Channel, dikutip Minggu (14/12/2025).
Direktur Surge, Shannedy Ong, menegaskan bahwa dana Rp2,5 triliun tersebut merupakan biaya pertumbuhan (cost of growth), bukan kerugian.
Menurut dia, dana itu merupakan modal kerja produktif yang sengaja ditanamkan lebih awal untuk mematangkan infrastruktur jaringan baru.
Ia juga menjelaskan bahwa masuknya mitra strategis NTT East baru terjadi pada awal kuartal III, sehingga sinergi operasional, transfer teknologi, dan efisiensi jaringan belum bisa langsung terlihat.
Shannedy menilai pasar belum sepenuhnya mencerminkan valuasi dari kemitraan tersebut karena dampaknya terhadap kinerja laba masih membutuhkan masa inkubasi sekitar 6 hingga 12 bulan.